Review Herborist Lulur Tradisional Bali Milk #Extract plus Whitening

Assalamu’alaikum beauties...

Apakabarnya? Sudah memasuki bulan Agustus ya. Huaa..saya sudah dua bulan gak update blog sama sekali nih. Sebenarnya banyak banget yang pengen ditulis tapi entahlah...rasa malas sering mendominasi nih. Semoga setelah ini bakal sering ngurusin blog ini ya. Sebagai awal kembalinya update blog ini, saya bakal membahas soal lulur nih yaitu Herborist Lulur Tradisional Bali.

Sebenarnya urusan luluran bukan kegiatan rutin yang harus selalu saya lakukan sih. Maklum saja orangnya rada malasan plus punya kulit tubuh yang sensitif. Apalagi kalau musti luluran ke salon, mana sempet, gak ada waktu rasanya. Namun adakalanya saya ingin juga  me time dengan memanjakan kulit tubuh sendiri di rumah.

Herborist lulur tradisional Bali terdiri beberapa varian salah satunya yang saya coba varian Milk. Terus terang saya tertarik dengan lulur ini karena pas belanja di salah satu minimarket sedang ada diskon yang lumayan. Bahkan saya sempat beli beberapa buat stok dipakai sendiri atau nantinya buat hadiah kalau saya pengen bikin giveaway. Ada yang mau ikutan? Ikutan ntar yaa hehehe...Yuk, sekarang kita ulas mulai dari kemasannya dulu dan lainnya.

Kemasan Herborist Lulur Tradisional Bali

Lulur tradisional Bali ini dikemas dalam wadah bentuk tube bulat dan pipih yang dibungkus dengan plastik rapat atau semacam seal plastik. Untuk desainnya sendiri terbilang biasa saja sih, gak ada yang spesial. Bagian belakangnya terdapat keterangan perusahaan, expired date hingga nomer POM serta ingredients.

Sementara dibagian sampingnya terdapat petunjuk pemakaian dan klaim produk.Begitu tutupnya dibuka, produknya langsung terlihat yang artinya tidak ada pelindung macam kertas aluminium foil seperti produk lulur lainnya yang pernah saya coba.

Baca : Review Shinzui Lightening Body Scrub Kirei

Klaim dan Tekstur Produk

Herborist Lulur Tradisional Bali mengklaim mengandung ekstrak susu alami, mengandung whitening yang bisa melembabkan dan melembutka kulit. Hasilnya membuat kulit tampak lebih cerah. selain itu wanginya enak banget dan awet meski sudah dibilas dengan air.

Sementara dari segi tekstur, termasuk kental menyerupai pasta gigi gitu dengan butiran scrub yang kecil-kecil sehingga pas digosokkan ke kulit gak bikin sakit.  Biasanya ada tuh produk body scrub atau lulur yang butirannya agak besar dan kasar, kalau diaplikasikan ke kulit agak sakit dan bikin merah kulit sesudahnya. Kalau Herborist Lulur Tradisional Bali ini enggak sakit. Wanginya harum khas milk, dan ada wangi bungannya gitu.

Pas diapikasikan ke kulit dan digosok, sel-sel kulit mati terangkat dan menempel ke sisa produk, suka dengan hasilnya yang bikin cerah kulit seketika. Kalau putih sih enggak ya, mungkin kalau dengan pemakaian rutin bisa.

Oh iya, Herborist Lulur Tradisional Bali ada banyak varian, yang sudah saya coba  varian Milk dan Rose. Harga lulurnya sekitar Rp.15.000 dengan berat 100 gram yang menurut saya termasuk sedikit dibanding lulur lainnya dengan harga yang sama. Tapi saya belinya pas ada diskonan sih makanya sempat beli banyak buat stok. Didapatkannya pun juga mudah, udah tersedia di minimarket seperti Indomaret atau Alfamart, waktu itu saya dapatnya di Indomaret dekat rumah.

Overall, saya suka dengan Herborist Lulur Tradisional Bali ini, karena hasilnya yang bikin kulit lembut dan wanginya yang awet bisa sampai seharian usai dipakai. Meskipun sudah mencoba dua varian, jadi pengen cobain varian yang lainnya. Semoga review-nya bermanfaat buat pembaca blog saya atau ada yang ingin cari referensi lulur tradisional.  Teman-teman mungkin ada pengalaman pernah pakai lulur ini juga? Boleh sharing-sharing di komen ya.